Rabu, 29 April 2015

HUKUM PERJANJIAN


Hukum perjanjian memiliki beberapa asas penting yang ada didalamnya contohnya : asas kebebasan berkontrak, asas konsensualisme, dan asas kepastian hukum (pacta sun servanda).

Asas Konssensualisme
            Asas ini dapat ditemukan dalam Pasal 1320 KUH Perdata yang mensyaratkan adanya kesepakatan sebagai syarat sahnya suatau perjanjian. Meskipun demukian, perlu diperhatikan bahwa terhadap asas konsensualisme terdapat pengecualian yaitu dalam perjanjian riil dan perjanjian formil yang mensyaratkan adanya penyerahan atau memenuhi bentuk tertentu yang disyaratkan oleh undang-undang.
Asas kebebasan berkontrak
 Yang dimaksud dengan asas kebebasan berkontrak atau yang sering juga disebut sebagai sistem terbuka adalah adanya kebebasan seluas-luas­nya yang oleh undang-undang diberikan kepada masyarakat untuk meng­adakan perjanjian tentang apa saja, asalkan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, kepatutan dan ketertiban umum. Penegasan mengenai adanya kebebasan berkontrak ini dapat dilihat pada Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata, yang menyatakan bahwa semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Hal ini juga dimaksudkan untuk menyatakan tentang kekuatan perjanjian, yaitu kekuatan yang sama dengan suatu undang-undang. Kekuatan seperti itu diberikan kepada semua perjanjian yang dibuat secara sah.
Pacta Sunt Servanda
            Asas Pacta Sunt Servanda  biasa juga disebut asas kepastian hokum (certainty). Asas ini berjutuan agar hakim atau oihak ketiga harus menghormati substansi kontrak yang dibuat oleh para oihak. Asas ini dapat disimpulkan diambil dari pasal 1338 ayat 1 BW yang menegaskann “ perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang”

REFERENSI
http://rahmadsalim.blogspot.com/2013/10/jenisasas-dan-syarat-perjanjian.html